Gerobak Sapi Yogyakarta
Gerobak sapi Yogyakarta adalah karya budaya yang berperan penting dalam sejarah dan ekonomi masyarakat. Digunakan sejak masa kolonial, gerobak sapi menjadi alat angkut utama terutama di sektor perkebunan, seperti untuk mengangkut tebu di daerah Sleman dan Bantul. Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah mengoordinasi gerobak melalui organisasi kongzo, memanfaatkan gerobak untuk mengangkut barang kebutuhan pemerintahan Jepang, meskipun kondisi ekonomi masyarakat sulit. Pada masa kemerdekaan, gerobak tetap digunakan sebagai alat transportasi hingga tahun 1950-an, mendukung kegiatan pembangunan dan ekonomi. Namun, kehadiran kendaraan bermotor mulai mengurangi peran gerobak sapi. Kini, gerobak sapi juga dimanfaatkan dalam kegiatan wisata budaya dan event tahunan seperti Festival Gerobak Sapi yang menarik ribuan pengunjung. Upaya pelestarian didukung oleh komunitas pemilik gerobak melalui arisan dan kegiatan bersama, dengan dukungan pemerintah daerah. Gerobak sapi tak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga simbol identitas budaya Yogyakarta.